Sebagai seorang PR di dunia yang serba digital ini, penting untuk mengetahui apa itu konsep PESO model dan bagaimana menggunakannya secara efektif.
Pasalnya, model ini menawarkan sejumlah manfaat, seperti meningkatkan visibilitas dan membangun kredibilitas digital.
Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentant apa yang dimaksud dengan PESO model beserta contoh dan manfaatnya. Yuk, simak!
Apa itu PESO Model?
PESO Model adalah akronim dari 4 jenis media yang menggambarkan cara berkomunikasi perusahaan untuk berhubungan dengan konsumen.
Model ini dikembangkan sebagai upaya untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital agar dapat memaksimalkan efektivitas komunikasi para praktisi PR.
Adapun kepanjangan PESO adalah Paid, Earned, Shared, dan Owned media. Berikut penjelasan masing-masingnya:
1. Paid Media
Seperti namanya, paid media adalah media atau platform yang berbayar, sehingga perusahaan harus mengeluarkan sejumlah uang kepada pemilik media.
Kelebihan dari jenis media ini adalah dapat memberikan dorongan visibilitas yang cepat serta menargetkan audiens dengan presisi.
Namun, kekurangannya adalah efektivitasnya bergantung pada anggaran yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi anggaran, maka akan semakin efektif pula hasilnya.
2. Earned Media
Earned media adalah bentuk publikasi terkait brand yang diperoleh secara organik, bisa berupa retweet, likes, shares, review, atau liputan media lainnya.
Keuntungan dari earned media lebih dipercaya oleh audiens karena bersifat organik, sehingga tingkat kredibilitasnya tinggi.
Namun, kekurangannya adalah kita tidak bisa mengontrol pesan yang disampaikan oleh konsumen terkait brand kita, sehingga ada potensi malah merugikan brand.
Contoh earned media adalah word-of-mouth, backlink dari website lain, hubungan baik dengan jurnalis atau influencer serta artikel dari media.
3. Shared Media
Shared media memanfaatkan kekuatan media sosial untuk menyebarkan pesan terkait brand, sehingga audiens pun ikut terlibat.
Contoh taktiknya adalah dengan membuat konten menarik di media sosial yang akhirnya mendorong pengguna untuk ikut mengomentari, berbagai, atau berinteraksi.
Karena melibatkan keterlibatan dari audiens, konten di shared media pun memiliki potensi untuk menjadi viral, yang pada gilirannya akan meningkakan jangkauan konten dan visibilitas brand.
4. Owned Media
Huruf ‘O’ dalam PESO bermakna owned media. Sesuai namanya, owned media berarti media milik sendiri, seperti contohnya website perusahaan.
Dengan owned media, perusahaan memiliki kontrol penuh atas konten dan pesan yang disampaikan agar sesuai dengan tujuan dan keinginan.
Contoh strategi yang dapat dilakukan brand dengan memanfaatkan owned media adalah membuat konten di website dan menerapkan SEO.
Manfaat PESO Model
Berikut beberapa manfaat bagi perusahaan yang menerapkan PESO model dalam strategi komunikasi mereka:
- Jangkauan yang lebih luas. Menggabungkan keempat jenis media dalam strategi komunikasi perusahaan dapat mendorong jangkauan yang lebih luas dan beragam
- Pengukuran dan analisis yang lebih baik. Karena melibatkan saluran media digital, maka model PESO memungkinkan perusahaan menggunakan tools untuk mengukur efektivitas program PR
- Membangun kredibilitas dan kepercayaan. Konsumen lebih cenderung mempercayai brand yang sudah memiliki visibilitas digital, sehingga dengan menggunakan model ini, brand-mu akan dinilai lebih kredibel dan dapat dipercaya
Demikianlah uraian lengkap mengenai konsep PESO model beserta contoh dan apa saja manfaatnya yang penting untuk diketahui.
Pada intinya, PESO merupakan akronim dari paid, earned, shared, dan owned media yang dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan tentang perusahaan kepada publik.
Jika kamu tertarik membaca artikel lain seputar dunia public relations, marketing, dan branding, yuk kunjungi website Stories from BRIEFER!