Merasa ga sih saat ini hampir semua brand mengejar ketenaran di media sosial. Sebab, viralitas ini sendiri mendatangkan banyak hal positif bagi brand, mulai dari awareness, exposure, hingga mendatangkan sejumlah kenaikan sales.
Inilah yang disebut dengan viral marketing. Sebenarnya apa itu viral marketing? Mengapa saat ini banyak dipakai oleh brand? Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini:
Mengenal Lebih Jauh Soal Viral Marketing
Sesuai dengan namanya, viral marketing merupakan sebuah strategi marketing dimana brand menciptakan fenomena ‘viral’ dari produk atau layanan yang dipromosikan.
Beberapa ahli pemasaran dan bisnis, Armstrong dan Kotler mengartikan bahwa viral marketing merupakan bentuk lain dari pemasaran mulut ke mulut (word of mouth).
Biasanya channel yang akan dipakai adalah media sosial dan media digital dengan tujuan agar penyebaran konten promosi menjadi lebih cepat dan jangkauan audiens menjadi lebih luas.
Apakah strategi ini hanya dilakukan secara online saja? Jawabannya tidak.
Masih ingat campaign Cimory yang pakai billboard itu ga? Sebenarnya, itu termasuk viral marketing, lho! Cimory juga memulainya secara offline dengan menggunakan billboard, tapi karena banyak orang yang suka dengan billboard itu, mereka akhirnya menyebarkannya melalui media sosial dan booming.
Fungsi Viral Marketing
Ada beberapa fungsi dari viral marketing, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Memperluas Brand Awareness dan Exposure
Biasanya konten-konten yang populer memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk dibagikan dari satu audiens ke audiens lainnya. Kecenderungan inilah yang kemudian membuat brand dapat semakin banyak dikenal dan paparannya juga semakin luas. Oiya, siklus itu tidak akan terjadi sekali saja ya, tapi akan terus dilakukan berulang kali dari satu orang ke orang lainnya.
- Meningkatkan Pembicaraan di Media Sosial
Ketika melakukan sharing konten, pastikan akan ada pembicaraan yang terbangun. Orang-orang akan saling berbalas komentar yang akhirnya menambah ke-viral-an dari konten tersebut. Kalau konten viral, pembicaraan yang terbentuk pun tak hanya akan terjadi pada satu platform saja, tetapi bisa saja terjadi pada beberapa platform sekaligus. Inilah yang pada akhirnya membuat orang-orang semakin mudah mengingat brand.
- Meningkatkan Penjualan Produk
Pembicaraan yang luas dalam media sosial, tentu membuat audiens menjadi penasaran dengan brand. Nah, rasa penasaran inilah yang akhirnya mendorong orang-orang untuk mencoba produk yang dipromosikan.
Kelebihan Viral Marketing
Dalam penerapannya, ada beberapa kelebihan dari viral marketing, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Biaya Kampanye Cenderung Lebih Murah
Dibandingkan dengan kampanye konvensional dan kampanye PR, tentu biaya kampanye dengan viral marketing akan lebih rendah. Brand hanya perlu menggunakan sumber daya internal (terutama dari divisi media sosial) untuk membuat user generated content yang menarik dan mampu mendatangkan banyak engagement.
Pendistribusian konten juga tidak akan terlalu mahal karena full hanya menggunakan media digital (termasuk digital ads).
- Unggul dari Kompetitor
Apabila brand viral, tentu brand menjadi lebih unggul dari kompetitor karena awareness dan exposure yang dimiliki lebih tinggi. Audiens juga biasanya memiliki kecenderungan untuk mencoba hal-hal yang viral dibandingkan yang tidak. Sebab, audiens biasanya akan menganggap produk/brand viral memiliki kredibilitas yang lebih tinggi dan dapat dipercaya.
- Mudah Diingat & Diasosiasikan
Pembicaraan yang luas di media sosial dan media konvensional, pasti membuat audiens menjadi lebih mudah mengingat brand dan mengasosiasikannya dengan konten tersebut. Jadi, hanya dengan keyword tertentu atau dengan melihat konten sekilas saja, audiens bisa mendefinisikan brand apa itu.
Kekurangan Viral Marketing
Dalam penerapannya, ada beberapa kekurangan dari viral marketing, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Respon yang Tidak Dapat Diprediksi
Meskipun brand telah berusaha untuk membentuk konten yang menarik, tapi tetap respon dari audiens bukan merupakan hal yang dapat diprediksi oleh audiens. Bisa saja konten yang menurut brand itu menarik, malah menjadi tidak menarik di mata audiens. Begitupun sebaliknya.
- Sulit Dikontrol
Konten-konten yang menggunakan strategi viral marketing, biasanya akan lebih sulit untuk dikontrol. Sebab, brand tidak dapat memastikan apakah pembicaraan yang terbangun telah sesuai dengan pesan brand atau malah jangan-jangan mereka menghujat brand.
- Eksekusinya Juga Sulit
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, memang viral marketing itu hanya bergantung pada konten yang diproduksi. Namun, eksekusi konten tersebut tentu menjadi sebuah tantangan pula. Konten-konten yang menurut brand bagus, bisa saja tidak viral. Namun, konten-konten yang menurut brand biasa aja, justru itu yang viral.
Mau tahu insight lainnya seputar dunia komunikasi? Yuk, kunjungi laman Stories From Briefer dan nantikan update lainnya. See you!