Di Indonesia, sudah banyak contoh perusahaan merger guna meningkatkan nilai bisnis agar lebih besar lagi, serta meraup keuntungan yang lebih tinggi.
Sebab, dengan melakukan merger, perusahaan biasanya akan mampu menjangkau pangsa pasar yang lebih besar.
Lantas, apa saja contoh perusahaan yang melakukan merger? Artikel ini akan menjelaskan beberapa di antaranya. Yuk, simak sampai habis!
Apa itu Merger Perusahaan?
Dalam dunia bisnis, perusahaan melakukan merger merupakan fenomena yang kerap terjadi sebagai upaya untuk meningkatkan nilainya.
Perusahaan merger adalah proses penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan tanpa menghilangkan kepemilihan salah satu pihak.
Dari artinya, merger tentu berbeda dengan akuisisi. Perbedaan merger dan akuisis terletak dari segi kepemilikannya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, merger adalah upaya penggabungan beberapa perusahaan tanpa adanya penghilangan kepemilikan.
Sementara itu, akuisisi adalah ketika beberapa perusahaan tergabung menjadi satu, tetapi salah satu pihak menyerahkan seluruh asetnya hingga tidak berhak beroperasi kembali.
Contoh Perusahaan Merger di Indonesia
Di Indonesia, terdapat beberapa contoh perusahaan yang melakukan merger. Di antaranya yaitu:
1. BSI – Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah
Contoh perusahaan yang merger pertama datang dari sebuah bank syariah terbesar di Indonesia, yaitu PT Bank Syariah Indonesia, Tbk. atau yang biasa dikenal dengan BSI.
BSI merupakan hasil penggabungan dari 3 bank BUMN, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan Bank BRI Syariah. Ketiga perusahaan tersebut resmi bergabung pada 1 Februari 2021.
Komposisi terbesar pemegang saham di BSI yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan persentase berjumlah hingga 50,83%.
Kemudian, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan 24,85% dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan 17,25%.
Penggabungan ini diharapkan dapat menghadirkan layanan dan jangkauan yang lebih luas, serta mempunyai kapasitas permodalan yang lebih baik.
2. Indosat Ooredoo Hutchison – Indosat & Tri
Pada 4 Januari 2022 lalu, PT Indosat Ooredo Tbk. (ISAT) resmi melakukan merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia atau Tri Indonesia menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.
Penggabungan dua perusahaan besar di bidang telekomunikasi ini disinyalir bertujuan untuk menciptakan operator yang secara finansial lebih stabil.
Selain itu, merger kedua perusahaan ini juga dapat mendorong pengembangan jaringan dan infrastruktur yang lebih kuat.
3. GoTo – Gojek & Tokopedia
Salah satu contoh perusahaan merger yang paling fenomenal adalah GoTo. GoTo merupakan hasil merger dari Gojek dan Tokopedia.
Kasus ini sebenarnya terbilang unik. Sebab, Gojek dan Tokopedia pada dasarnya memiliki fokus bisnis dalam bidang yang berbeda.
Gojek merupakan perusahaan teknologi yang berfokus untuk menyediakan layanan angkutan melalui jasa ojek online (ojol).
Sementaara itu, Tokopedia merupakan perusahaan teknologi finansial yang berfokus pada layanan marketplace atau ecommerce.
Pada 17 Mei 2021, Tokopedia dan Gojek kemudian mengumumkan bahwa mereka secara resmi merger dan membentuk GoTo Group.
Bergabungnya dua startup raksasa ini tentunya memunculkan perusahaan teknologi dengan nilai yang tinggi, yaitu hingga 17 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp256,5 triliun.
4. Perum DAMRI & PPD
Merger antara Perum (Perusahaan Umum) DAMRI dan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PDD) merupakan salah satu contoh kasus yang baru terjadi tahun ini.
Kedua perusahaan tersebut resmi melakukan merger pada 6 Juni 2023. Penggabungan ini disebut sebagai salah satu upaya penyusutan BUMN menjadi 40 perusahaan.
Tujuan dari bergabungnya DAMRI dengan PPD adalah untuk memperkuat daya jangkau dan jaringan bisnis agar tidak terjadi tumpang tindih. Sebab, keduanya memiliki fokus bisnis yang sama.
5. IndiHome & Telkomsel
Contoh perusahaan merger selanjutnya adalah IndiHome. Per 1 Juli 2023, IndiHome yang semula di bawah nangungan PT Telkom Indonesia resmi bergabung dengan Telkomsel.
Penggabungan ini disinyalir bertujuan untuk menghadirkan layanan boardband yang lebih luas dan merata lagi di seluruh Indonesia.
Meskipun begitu, sebenarnya, PT Telkom Indonesia dengan Telkomsel sendiri merupakan perusahaan yang berada di bawah satu naungan yang sama, yaitu Telkom Group.
6. KapanLagi Network – KapanLagi Group & FIMELA Network
Pada tahun 2014, FIMELA Network, sebuah portal hiburan yang berfokus dalam bidang gaya hidup perempuan, resmi merger dengan KapanLagi Group, salah satu portal hiburan terbesar di Indonesia.
KapanLagi Group dan FIMELA Network bergabung menjadi sebuah perusahaan gabungan yang dinamakan KapanLagi Network.
Menurut CEO Fimela Network, KapanLagi Network menargetkan diri sebagai media lifestyle multiplatform yang paling terintegrasi di Indonesia.
Demikianlah dia artikel mengenai 6 contoh perusahaan yang merger di Indonesia, mulai dari BSI, Indosat, hingga KapanLagi Network.
Pada intinya, merger merupakan salah satu strategi menguntungkan bagi perusahaan untuk meningkatkan laba berkali lipat. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa merger juga memiliki beberapa risiko.
Nah, jika kamu tertarik memperbanyak insight dalam dunia bisnis, terutama di bidang marketing dan public relation, yuk baca artikel lainnya di Stories from BRIEFER!