Pada hari Jum’at, 3 Juni 2022, Didit Putra Erlangga Rahardjo berbagi pengalamannya mengenai transisi karir beliau dari jurnalis menjadi seorang public relations specialist pada webinar Briefer. Beliau saat ini merupakan seorang corporate and media relations di Xiaomi yang sebelumnya telah menjadi jurnalis dan spesialis teknologi di Kompas. Sebelum memutuskan untuk melakukan transisi, ia sudah melakukan beberapa interaksi dengan divisi public relations dari berbagai brand sekaligus membantu mereka sesekali. Insights apa saja sih yang telah didapat dari beliau? Check this out!
Perbedaan jurnalis dan public relations?
Jurnalis adalah orang yang bertugas untuk menulis, menganalisis, dan melaporkan suatu peristiwa kepada publik melalui media massa secara berkala. Sedangkan divisi public relations adalah tim yang membantu para jurnalis untuk memberikan data serta informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan penulisan berita, artikel mendalam, atau wawancara dengan manajemen brand.
Serba serbi public relations
Public relations memiliki banyak kegiatan, beberapa diantaranya adalah merencanakan dan melakukan event secara offline, membuat dan menyebarkan press release pada media, dan melakukan acara-acara yang berkaitan dengan media relations seperti melakukan coffee talk bersama media. Seorang public relations juga biasanya terlihat rapi, formal, dan bersahabat.
Begitulah yang dikatakan oleh beliau. Untuk mencapai tujuan bersama, public relations harus terlibat dengan proses organisasi secara keseluruhan. Dengan keterlibatan mereka pada proses divisi-divisi lainnya, seorang public relations akan dapat dengan baik bertanggung jawab dalam seluruh komunikasi eksternal dalam membagikan messaging serta value dari perusahaan dimana ia berada. Public relations juga akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk merancang persiapan-persiapan mengenai engagement bersama mitra mulai dari media maupun key opinion leader (KOL).
Melalui pemaparan mas Didit, ada 4 poin yang harus diperhatikan dalam mempraktikkan kegiatan public relations:
1. Apa pesan yang ingin disampaikan?
Seorang public relations harus memfokuskan pesan yang akan disampaikan kepada target publik yang dimana secara baik dan jelas ditunjukkan dalam acara-acara yang akan dibuat agar para jurnalis dapat menganalisis dan menulis sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan perusahaan. Seperti pengalaman beliau sendiri dalam meluncurkan produk, ia akan menggaris bawahi pemahaman apa yang ingin disampaikan kepada publik seperti keunggulan dan fitur produk supaya para jurnalis dapat memberitakan perbedaan, keunikan, serta keunggulan apa yang akan didapatkan dibandingkan dengan produk lainnya di pasaran. Dengan memiliki messaging yang konsisten, hal ini juga mempermudah public relations untuk menelusuri serta membuat laporan kepada manajemen.
2.Menjaga informasi saat menjalin relasi
Ketika sebagai public relations secara otomatis segala informasi berbentuk confidential, berbeda dengan saat masih menjadi jurnalis segala obrolan akan menjadi lebih santai, namun seorang public relations harus menjaga dan berhati-hati saat berbicara tentang segala informasi. Itulah tantangan yang harus dihadapi oleh seorang public relations yaitu, menjaga informasi.
3.Mendahulukan kepentingan perusahaan
Sebagai jurnalis, mereka bertanggung jawab kepada publik untuk kepentingan publik, saat beralih menjadi seorang public relations mindset tersebut harus diubah bahwa para public relations harus berdiri untuk memprioritaskan kepentingan dari perusahaan.
4.Dituntut untuk menjalankan berbagai fungsi di dalam organisasi
Saat masuk ke bagian dalam organisasi, tentu dituntut juga untuk menjalankan berbagai fungsi dalam perusahaan. Banyak yang mengira bahwa pekerjaan seorang public relations tidak jauh berbeda dengan jurnalis, namun tidak bisa dikatakan begitu. Begitu masuk menjadi seorang public relation, kita masuk ke bagian organisasi, harus bisa menjalankan banyak hal dan tentu karena bekerja sebagai team, public relations harus bekerja bahu membahu
Sementara keahlian yang berguna bila ingin beralih menjadi seorang PR yaitu :
1. Presentasi
Seorang PR tentu akan banyak mempresentasikan ide dan gagasan baru. Karena presentasi menjadi hal yang sangat mudah namun krusial di setiap perusahaan.
2.Berpikir Strategis
Kebanyakan saat diminta untuk beralih dari korporasi ke brand, mereka mengharapkan bahwa kita dapat berpikir dan memberikan pertimbangan yang kritis dan strategis, jadi tidak hanya melengkapi tapi memberikan warna kepada perusahaan.
3.Reporting atau laporan
Hal ini tentu berbeda dengan presentasi, reporting sendiri berarti kita mampu memberikan laporan progres dan pencapaian dengan tim yang lain. Karena dalam PR, kita bekerja dalam tim, kita harus memastikan bahwa bagian kita sudah dilakukan, atau apa yang bisa dilakukan oleh PR sudah dilakukan oleh kita. Kalau kita tidak memberikan laporan, mereka tidak akan tahu, jadi kita tentu harus pro aktif dengan apa yang sudah terjadi.
4.Mengelola Ekspektasi
Saat berhadapan dengan klien, seorang PR harus tahu apa yang mereka inginkan dan ekspektasikan, ekspektasi tersebut juga dibicarakan dan sepakati dua arah agar sesuai dengan rencana dari awal.
Karakteristik yang sebaiknya dimiliki sebagai PR :
1.Berorientasi Solusi
Masalah dan hambatan di dalam korporasi pasti banyak, oleh karena itu yang dibutuhkan adalah solusi yang bisa segera dieksekusi. Yang menjadi nilai tambahan seorang PR adalah saat mereka dapat memberikan solusi, karena dengan hanya melaporkan masalah saja semua orang dapat melakukan itu.
2.Detail
Cermat pada angka adalah prioritas utama mengingat PR yang melakukan komunikasi eksternal.
3.Oversharing kepada internal
Kebiasaan untuk meng-update untuk segala perkembangan kepada tim untuk memastikan mereka mendapatkan informasi terbaru.
Bagaimana? Apakah kamu tertarik menjadi seorang PR? Share your thoughts down below!