Apa itu Brand Positioning? – Definisi, Contoh, dan Cara Menentukannya

protection with pawns

Pernahkah kamu mendengar tentang brand positioning? Jika kamu berniat untuk membangun sebuah merek, brand positioning adalah istilah yang penting untuk dipahami.

Istilah ini merujuk kepada bagaimana sebuah brand dipresentasikan agar memunculkan persepsi tertentu di mata konsumen.

Menurut riset, brand yang ditampilkan secara konsisten akan mengalami kenaikan rata-rata pendapatan mulai dari 10 hingga 20 persen.

Artikel ini akan memberimu penjelasan lebih lanjut tentang pengertian brand positioning beserta contoh, manfaat, dan cara menentukannya. Simak sekarang juga!

Apa itu Brand Positioning?

Dalam dunia bisnis, brand positioning adalah sebuah proses atau strategi pemasaran yang dilakukan brand agar bisa menciptakan kesan tertentu yang diinginkan di benak konsumen.

Pada mulanya, brand dapat menentukan positioning statement yang kemudian digunakan secara internal untuk mengidentifikasi target audiens dan membangun brand identity.

Dalam menentukan brand positioning, penting untuk menekankan apa Unique Selling Point (USP) atau keunggulan yang ditawarkan bisnismu dibandingkan dengan kompetitor.

Contoh Brand Positioning

Misalnya, kamu ingin membuat brand peralatan rumah tangga yang memposisikan diri sebagai merek premium dan praktis nan inovatif.

Nah, kamu dapat menyusun positioning statement seperti:

“Kami menghadirkan peralatan rumah tangga premium yang memadukan desain modern dengan teknologi canggih, dirancang khusus untuk mereka yang menghargai kepraktisan dan gaya hidup berkualitas tinggi.”

Dengan positioning statement ini, maka seluruh strategi komunikasi brand akan diarahkan untuk menonjolkan aspek premium, inovasi, dan kemudahan penggunaan, mulai dari desain produk, iklan, hingga pengalaman pelanggan.

Karena berfokus pada aspek premium, brand ini pun menargetkan konsumen menengah ke atas yang suka memasak di rumah dengan peralatan berkualitas.

Nah, positinoning ini juga kemudian digunakan untuk menentukan brand identity, seperti logo, nama, hingga slogan, yang sesuai dengan posisi dan kesan yang ingin diciptakan di benak konsumen.

Misalnya, logo bisa dirancang dengan elemen elegan dan modern, menggunakan warna-warna yang mencerminkan kemewahan seperti hitam atau emas.

Dengan demikian, setiap aspek brand identity mencerminkan positioning yang diinginkan, menciptakan keselarasan antara apa yang diharapkan konsumen dan apa yang ditawarkan brand.

Manfaat Brand Positioning

Menentukan brand positioning sejak awal akan memudahkanmu dalam menyusun strategi pemasaran yang efektif dan efisien.

Hal ini karena strategi pemasaran yang dilakukan akan lebih terstruktur, memiliki pesan yang konsisten, serta sesuai dengan keunggulan produk.

Jadi, dengan strategi yang tepat sasaran diiringi dengan identitas brand yang baik, maka upaya pemasaran yang dilakukan pun akan lebih mudah mendatangkan penjualan.

Cara Menentukan Brand Positioning

Ada beberapa strategi atau cara dalam menentukan positioning untuk bisnismu, berikut beberapa yang umum digunakan:

1. Customer Service Positioning Strategy

Customer service positioning strategy cocok digunakan untuk bisnis yang bergerak di bidang jasa, seperti kurir pesan-antar, restoran, hingga barbershop.

Manfaat paling nyata dari layanan pelanggan yang baik adalah dapat membantu konsumen mewajarkan harga tinggi yang ditawarkan.

Misalnya, sebuah barbershop menawarkan jasa potong rambut untuk pria yang sebenarnya kurang lebih sama dengan kompetitornya.

Namun, bisnis ini mematok harga lebih tinggi karena menawarkan layanan pelanggan lain yang baik, seperti adanya kopi gratis, bonus pijat kepala, serta pemberian hair powder.

2. Convenience-Based Positioning Strategy

Strategi yang satu ini lebih menekankan kepada mengapa produk atau layanan yang ditawarkan sebuah brand lebih nyaman dibandingkan kompetitornya.

Kenyamanan ini bisa dari beberapa faktor, seperti lokasi, kemudahan penggunaan, hingga dukungan dari berbagai platform.

Contohnya, sebuah apartemen mematok harga yang lebih tinggi dibanding apartemen lain dengan fasilitas serupa karena lokasinya yang dekat dengan stasiun MRT.

3. Price-Based Positioning Strategy

Strategi positioning yang paling umum digunakan perusahaan adalah berdasarkan harga, entah itu harga rendah maupun tinggi.

Biasanya, perusahaan menggunakan strategi ini dengan memposisikan produk atau jasanya sebagai pilihan paling terjangkau dibanding kompetitor.

Menetapkan harga yang lebih rendah di pasar memang umumnya dapat menghasilkan banyak pelanggan. Namun, hal ini tentunya memiliki konsekuensi.

Jadi, dalam menetapkan harga untuk produk atau jasa yang kamu tawarkan, selalu pertimbangkan biaya produksi dan faktor lainnya agar tidak mengakibatkan kerugian.

4. Quality-Based Positioning Strategy

Strategi ini menekankan pada kualitas dari produknya. Biasanya, perusahaan yang menggunakan strategi ini juga dibarengi dengan penetapan harga yang tinggi.

Banyak indikator untuk menilai kualitas produk, mulai dari penggunaan bahan berkualitas tinggi, pengaplikasian praktik berkelanjutan, hingga pengerjaan yang presisi dalam tiap produksi.

Adapun kualitas produk dapat dibuktikan melalui hasil akhir, tingginya ROI, hingga testimoni pelanggan yang terus bertambah.

5. Strategi Positioning Lainnya

Ada banyak strategi penentuan positioning lainnya yang bisa diterapkan, seperti brand pelopor, paling populer, atau menjadi solusi untuk masalah tertentu yang belum pernah ada sebelumnya.

Itulah dia ulasan lengkap tentang apa itu brand positioning, mencakup arti, manfaat, contoh, hingga beberapa jenis strategi untuk menentukannya.

Kunjungi website Stories from BRIEFER untuk membaca artikel lain seputar istilah-istilah dalam dunia bisnis, pemasaran, dan public relations!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *