Pernahkah kamu melihat tombol yang bertuliskan “Beli Sekarang” saat berbelanja online? Jika iya, itu adalah salah satu contoh dari CTA.
CTA adalah kepangan dari Call-to-Action. Elemen ini memiliki fungsi yang penting dalam dunia bisnis karena dapat mengarahkan pelanggan ke tindakan tertentu yang diinginkan.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang apa itu CTA, mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga contohnya. Yuk, simak!
Apa itu CTA?
CTA adalah instruksi yang biasanya digunakan di dunia bisnis untuk mendorong audiens melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh marketer.
Biasanya, instruksi ini didesain dalam bentuk tombol yang bisa diklik dan berisi link untuk mengarah ke halaman lain yang dituju.
Misalnya, kamu mengeklik CTA “Sign Up“. Setelah diklik, tombol tersebut akan mengarahkan kamu ke laman registrasi pengguna baru.
Tombol call-to-action ini banyak ditemukan dalam aplikasi atau website, termasuk platform belanja online. Sebab tanpa adanya tombol ini, pengguna akan kebingungan ketika ingin berpindah-pindah halaman.
Karena bertujuan untuk mengarahkan audiens untuk melakukan tindakan yang diinginkan, maka tombol call-to-action perlu didesain dengan warna yang menarik dan menonjol.
Fungsi CTA
Berikut beberapa fungsi call-to-action:
- Mengarahkan Pengguna untuk melakukan tindakan tertenru yang diarahkan dan diingikan
- Mengonversi pengunjung atau audiens menjadi lead
- Mempermudah navigasi pengguna ketika mengunjungi sebuah situs atau aplikasi
- Mendorong keterlibatan audiens untuk berinteraksi lebih lanjut dengan konten, sehingga menurunkan angka bounce-rate
- Bisa digunakan untuk mengukur aktivitas kampanye pemasaran, misalnya dengan melihat berapa banyak pengguna yang mengeklik tombol CTA ‘buy now’
Jenis-Jenis CTA dan Contohnya
Call-to-action tentunya memiliki beragam jenis tergantung pada tujuan atau aksi yang diharapkan bisnis. Berikut beberapa jenis yang biasa digunakan oleh bisnis:
1. Lead Generation
Tombol CTA lead generation merupakan jenis yang paling sering ada di website bisnis B2C. Fungsi dari tombol ini adalah mengonversi pengunjung menjadi pembeli.
Biasanya, tombol ini didesain fill-colour dengan warna yang mencolok dan ditempatkan di halaman dengan persentase pengunjung baru yang tinggi.
Berikut contohnya:
2. Lead Nurturing
Berbeda dengan lead generation, jenis ini menargetkan pengunjung yang sudah tertarik membeli sebuah produk, tetapi masih ragu mengeluarkan sejumlah uang.
Jadi, alih-alih menawarkan pembelian langsung, bisnis pun menawarkan produk demo atau uji coba gratis kepada calon pembeli.
Berikut contoh tombol CTA lead nurturing:
3. Form Submission
CTA form submission biasanya digunakan untuk mendorong pengunjung mengisi dan mengirimkan formulir di situs web.
Formulir yang dimaksud bisa berupa form pembelian, kritik dan saran, atau form jenis lain sesuai tujuan yang diinginkan bisnis.
Berikut contoh tombol call-to-action berjenis form submission:
4. Social Sharing
Berbeda dengan jenis-jenis CTA sebelumnya, jenis ini lebih berfungsi untuk meningkatkan brand awarenes dengan mendorong audiens untuk membagikan konten melalui media sosialnya.
Dengan adanya tombol ini, maka diharapkan akan ada lebih banyak pengguna yang mengunjungi situs atau platform bisnis, sehingga pada gilirannya pun dapat meningkatkan lead. Berikut contohnya:
5. Read More
Tombol ‘read more‘ biasanya digunakan marketer untuk membujuk audiens agar lanjut membaca sebuah konten yang hanya menampilkan sneak peek-nya saja.
Hal ini pun akan meningkatkan tingkat interaksi pengunjung di website atau platform bisnis. Berikut contohnya:
Itulah dia artikel lengkap tentang apa itu CTA atau Call-to-Action yang biasanya digunakan dalam website, aplikasi, atau platform media sosial.
Pada intinya, CTA adalah elemen penting dalam dunia pemasaran. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk menulis, mendesain, dan merancang tombol ini.
Semoga artikel ini bermanfaat! Baca artikel menarik lainnya seputar dunia bisnis dan pemasaran di website Stories from BRIEFER sekarang juga!