Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan kumpulan dari 17 tujuan atau goals yang saling berkaitan yang dirancang sebagai blueprint bersama dalam menuju perdamaian dan kemakmuran bagi manusia dan planet ini mulai dari sekarang dan masa depan.
SDGs juga menekankan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi yang saling terkait dari pembangunan berkelanjutan dengan menempatkan ‘sustainability’ atau keberlanjutan sebagai pusatnya.
SDGs sendiri telah dirumuskan pada tahun 2015 oleh United Nations General Assembly (UNGA) yang merupakan bagian dari Post-2015 Development Agenda, dalam berupaya menciptakan kerangka kerja pembangunan global masa depan. Pada 6 Juli 2017, SDGs telah dibuat lebih mudah untuk dapat diimplementasikan.
Nah, sebagai perusahaan, perlu untuk menerapkan beberapa elemen SDG ini dalam program bisnis. Mengapa?
1. Melibatkan karyawan di perusahaan kita dengan tujuan yang mulia
Millennial Employee Engagement Study oleh Cone Communications menunjukkan bahwa karyawan akan lebih setia kepada perusahaan yang membantu mereka berkontribusi terhadap masalah sosial dan lingkungan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa para karyawan percaya bahwa suatu pekerjaan akan lebih memuaskan ketika mereka diberi kesempatan untuk memberikan dampak positif pada masalah sosial dan lingkungan.
Selain generasi muda, umumnya lebih banyak karyawan yang mencari perusahaan dengan tujuan dan keberlanjutan yang jelas. Menerapkan SDG dalam strategi bisnis perusahaan kita adalah cara yang baik untuk mencapai kepuasan karyawan yang lebih tinggi.
Karyawan yang bahagia dan puas = hasil kerja yang memuaskan. Dengan itu, perusahaan akan memiliki performa yang lebih baik.
2. Mengelola risiko dan lisensi untuk beroperasi
Perusahaan yang ingin memiliki kinerja yang stabil dan berkelanjutan perlu memastikan bahwa mereka akan tetap relevan di masa depan. Akan ada semakin banyak juga tekanan dari kebijakan di pasar negara-negara berkembang mengenai transparansi, akuntabilitas, dan tanggung jawab lingkungan. Hal ini secara drastis meningkatkan risiko yang terkait dengan lisensi untuk beroperasi di area tersebut. Dengan menginkorporasikan elemen SDG pada bisnis kita, hal itu akan membantu perusahaan dalam mengelola risiko itu sendiri.
3. Mengoptimalkan sumber daya bisnis dan menciptakan nilai lebih
Manfaat SDGs lainnya adalah menciptakan potensi optimalisasi bahan baku. Hal ini memungkinkan sebuah perusahaan untuk mematok harga yang lebih tinggi untuk produknya karena pelanggan akan bersedia membayar lebih untuk produk yang ramah lingkungan. Dengan memasarkan karakteristik ‘sustainability’ / berkelanjutan dalam brandnya, perusahaan dapat menambahkan nilai ekstra pada produk mereka sambil memaksimalkan efisiensi produksinya.
4.Stand out dibandingkan dengan para pesaing
SDGs membawa banyak sekali manfaat. Banyak perusahaan yang sudah menyadari hal itu dan sudah mulai mengimplementasikannya untuk masa depan yang lebih baik.
Menurut penelitian oleh NYU Stern Center for Sustainable Business yang bermitra dengan IRI, produk yang dipasarkan sebagai ‘sustainable products’ di semua kategori menghasilkan penjualan sebesar $113,9 miliar pada tahun 2018, yang meningkat 29% dibandingkan tahun 2013. Selama 5 tahun tersebut, produk bertemakan ‘sustainability’ telah tumbuh 5,6x lebih cepat daripada produk yang tidak dipasarkan sebagai berkelanjutan.
Salah satu alasan pertumbuhan pesat ini adalah semakin banyak pelanggan yang menuntut perusahaan untuk memiliki produk yang berkelanjutan. Mereka juga menuntut perusahaan untuk selalu bertanggung jawab dengan sumber daya alam, sumber daya manusia yang ia pakai, beserta lingkungan.
Menurut laporan “State of the Connected Customer” tahun 2019, di mana Salesforce Research mensurvei lebih dari 8.000 konsumen, 65% pelanggan secara aktif mencari untuk membeli dari perusahaan yang ramah lingkungan dan 73% pelanggan mengatakan bahwa etika perusahaan merupakan hal yang penting. Ini menunjukkan seberapa cepat permintaan terhadap bisnis yang berkelanjutan untuk tumbuh.
Lalu, bagaimana sih suatu bisnis dapat menyelaraskan strategi mereka dengan kerangka kerja SDG?
1. Pahami SDGs dan tautkan tujuan yang relevan dengan aktivitas bisnis
Langkah pertama bagi perusahaan adalah untuk mempelajari lebih lanjut mengenai setiap komponen / tujuan SDGs yang ada, lalu mengaitkannya dengan aktivitas bisnis yang ada.
Contohnya bisa diambil dari Schneider Electric yang menghubungkan aktivitas bisnisnya dengan 17 tujuan SDGs melalui 5 megatrend: Iklim, Ekonomi Sirkular, Etika, Kesehatan & Kesetaraan, dan Pembangunan.
2. Tentukan prioritas
Perusahaan harus memprioritaskan target SDGs dengan mempertimbangkan mana yang akan memiliki dampak terbesar dalam hal risiko atau peluang dalam jangka menengah hingga panjang dan tujuan mana yang dapat diambil oleh perusahaan untuk mencapai kemajuan tersebut.
Sebagai contoh, Huawei yang merupakan perusahaan teknologi China, secara aktif mengembangkan The ICT Sustainable Development Goals Benchmark. Mereka mengeksplorasi hubungan antara ICT dan sustainability development dan mengidentifikasi tujuan dengan korelasi terbesar pada sektor ICT adalah sebagai berikut: SDG 4 – Kualitas Pendidikan, SDG 3 – Kesehatan & Kesejahteraan yang Baik, SDG 9 – Industri, Inovasi dan Infrastruktur. Benchmark ini dapat digunakan sebagai langkah pertama bagi perusahaan untuk memahami dampaknya di berbagai tujuan SDGs yang ada.
3. Tetapkan tujuan
Setelah SDG utama diidentifikasi, penting untuk menghubungkan tujuan tersebut dengan target bisnis dan KPI untuk memantau dan mengkomunikasikan kemajuan. Cukup sering, perusahaan mungkin sudah memiliki target dan tindakan yang dapat mereka manfaatkan saat mengembangkan strategi SDG mereka.
Banyak perusahaan yang berkomitmen pada Science Based Tarket (SBT) menggunakan target tervalidasi mereka untuk memantau kinerja SDG 13 – Aksi Iklim dan SDG 7 – Energi yang Terjangkau dan Bersih. Contohnya adalah ketika Unilever memberikan tautan yang jelas dan perincian tentang bagaimana target karbon positif mereka selaras dengan berbagai inisiatif seperti RE100, SBT, dan berkontribusi pada SDGs yang relevan.
4. Pengintegrasian
Agar strategi SDGs dapat berjalan dan efektif, perusahaan harus mengintegrasikan beberapa tujuannya ke dalam strategi yang ada, dengan mempertimbangkan model bisnis, proses pengadaan dan R&D, serta transformasi rantai pasokan. Dengan menyelaraskan kembali strategi keberlanjutan untuk mencapai tujuan perusahaan dan SDGs, perusahaan dapat mengidentifikasi bidang-bidang yang dapat mereka ambil dari komitmen dan proyek yang ada untuk berkontribusi secara positif terhadap SDGs.
6. Laporan dan komunikasi
Perusahaan harus selalu mengomunikasikan kemajuan mereka dalam mencapai tujuan yang terkait dengan SDGs. Sangat penting untuk mengintegrasikan SDGs dalam proses pelaporan bisnis inti untuk menunjukkan transparansi serta aksesibilitas kinerja mereka ke berbagai stakeholders internal dan eksternal.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa menerapkan tujuan SDGs dalam aktivitas bisnis sangatlah menguntungkan bagi segala pihak.
Menginkorporasikan tujuan SDGs terhadap aktivitas bisnismu dapat menjadi lebih mudah dibantu dengan para konsultan komunikasi berpengalaman di platform kerja BRIEFER yang dapat membantumu menentukan tujuan SDGs mana yang cocok untuk diintegrasikan serta cara paling baik dalam mengkomunikasikannya terhadap para stakeholders yang ada.