Bermula dari kegemarannya membaca buku sedari kecil, Ananda Putri, mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya, yang kerap disapa Putri berhasil menorehkan karya yang memukau.
A+, sebuah judul novel karangan bertemakan teen fiction ini telah menghipnotis sebanyak 7,8 juta pembaca di Wattpad. Berbeda dengan novel remaja lainnya, novel ini tidak hanya bergelut pada kisah drama sekolah biasa, tetapi juga memberikan bumbu-bumbu pendidikan yang jarang kita temukan. Alur seru, penulisannya yang epic, dan bergenre crime membuat novel ini meraih kesuksesan. Another fun fact! Novel ini berhasil diadaptasi oleh Falcon Pictures dan akan segera diangkat menjadi film atau serial lho! WOW!
Novel A+ mengisahkan tentang empat siswa SMA ambisius dalam mempertahankan peringkat paralel di sekolahnya. Ketika dua tahun peringkat tersebut tidak berubah, hadirlah seorang murid perempuan masuk mengubah tatanan peringkat sekolah dengan berhasil mendapatkan nilai tertinggi di salah satu sesi try out sekolah. Hal ini menyebabkan dirinya harus berhadapan dengan empat orang jenius di sekolahnya, tetapi kejadian terbongkarnya rahasia kekejaman sistem sekolah yang telah merenggut nyawa salah satu teman mereka membuat kelima murid pintar ini bekerja sama merencanakan sebuah pemberontakan.
Sebelum A+, Putri sudah mulai mencoba menulis beberapa cerita pendek sejak berada di Sekolah Dasar. Hobi menulis ini berlanjut sampai awal masuk SMA, kemudian dirinya mencoba bermain di genre fanfiction lalu menjajal platform Wattpad saat lulus SMA. Tidak heran jika kemampuan menulis Putri sudah amat terasah.
Tapi, dibalik karir menulisnya yang keren, Putri merupakan seorang mahasiswa lho! Bahkan ia juga aktif mengikuti organisasi di kampus. Gimana ya Putri bisa membagi waktunya, lalu skill apa aja yang diperlukan untuk mulai menulis, dan pengalaman-pengalaman selama karir menulisnya? Langsung intip wawancara singkat Stories dengan Putri yuk!
Apa sih skill utama yang dibutuhkan untuk membuat sebuah novel?
“Yang jelas skill mengolah kata, banyak belajar kosa kata dari suka ngebaca karya orang lain, dari situ kita bisa dapet banyak pelajaran yang bisa diterapin waktu nulis. Dan harus suka belajar! Soalnya nulis tuh sebenernya gak sekedar nulis, misal nulis cerita tuh pasti butuh riset, butuh belajar struktur plot, dan teknis-teknis lain. Kamu juga perlu teliti, detail, dan peka sama sekitar, biar ceritanya realistis.”
Selain skill, kamu juga harus aware dengan ragam tantangan yang sering kali dihadapi sama penulis dan juga solusinya. Putri mengakui challenge paling sering dihadapinya adalah ‘Creative Block’, kondisi dimana situasi pikiran stuck tidak ada inspirasi. Cara mengatasinya adalah istirahatkan diri dengan mencari kesibukan lain, diamkan dulu hasil tulisannya, jangan dibaca. Kemudian lakukan kegiatan lain, seperti nonton film, baca buku, jalan-jalan, atau dengerin musik. Dengan begitu ketika kita baca ulang tulisan sebelumnya, kita udah punya perspektif baru dan tulisan bisa dilanjutkan lagi.
Lalu penting gak sih nurutin selera pasar ketika bikin sebuah karya?
“Karena aku mau karyaku bisa ngasih impact ke orang-orang gitu, selera perlu dipertimbangkan tapi jangan sampai ngontrol karya kita.”
Dalam hal ini, Putri berpendapat bahwa dirinya tidak akan membiarkan selera pasar “mengontrol” tulisan yang nantinya akan dia buat. Namun kembali lagi dengan tujuan kita menulis, kalau emang menulis untuk kepuasan pribadi, tulislah sesuai keinginanmu saja. Tapi ketika karya komersil adalah tujuan utamamu, kamu juga harus mempertimbangkan selera pasar. Yang penting jati diri atau karakter penulis tidak hilang.
Gimana caranya bagi waktu antara jadi mahasiswa dan jadi penulis?
Terus terang, Putri mengakui bahwa ia mengalami kesulitan dalam membagi waktu antara kuliah dan menulis. Butuh waktu fokus tersendiri baginya untuk mulai menulis, seperti perlu banyak waktu dan nol pressure dari tugas-tugas kuliah. Oleh karena itu, timing liburan atau weekend menjadi waktu favorit Putri untuk mulai menulis.
Seru bukan? Kamu pun bisa kok mengikuti jejak Putri menjadi penulis. Kuncinya adalah “Jangan Takut Mencoba”. Fokus dengan hal-hal yang bisa kamu kontrol, pikiran seperti “Bakal ada yang baca gak ya? Bakal diterima redaksi gak ya?” jangan terlalu dipikirkan. Naskah Harry Potter aja ditolak 12 kali, jadi jangan takut gagal dan jangan patah semangat buat terus belajar dan memperbaiki diri.