Indonesia memiliki berbagai macam pulau, dengan jutaan orang yang memiliki etnisitas yang beragam. Keberagaman tersebut menghasilkan beragam budaya. Maka dari itu, karakteristik maupun cara berkomunikasi juga akan berbeda satu sama lain.
Dalam bisnis, tentu kita harus menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan dan publik guna mewujudkan tujuan perusahaan. Kadangkala, pihak-pihak tersebut datang dari berbagai daerah di Indonesia maupun luar Indonesia.
Perbedaan budaya berpotensi menjadi hambatan komunikasi akibat perbedaan standar kebiasaan serta persepsi. Oleh karena itu, komunikasi lintas budaya menjadi bagian ilmu untuk mempelajari ragam budaya sebagai pedoman berperilaku utamanya dalam bisnis.
Apa itu Komunikasi Lintas Budaya?
Komunikasi lintas budaya adalah proses penyampaian pesan dari individu ke individu lain yang memiliki budaya yang berbeda. Jadi, untuk memiliki komunikasi lintas budaya yang sukses, kita harus mengetahui perbedaan budaya.
Jenis-Jenis Perbedaan Budaya
Perbedaan tersebut diantaranya adalah :
1. Nilai-Nilai Sosial
Nilai yang dianut oleh suatu masyarakatnya mengenai baik dan buruk suatu hal. Nilai sosial tentu dapat mempengaruhi seseorang dalam bertindak.
2. Peran dan Status
Dengan memahami peran dan status masing-masing, hal ini dapat menunjukan rasa hormat terhadap sesama. Contohnya: di Indonesia atau wilayah Asia kamu wajib sekali memanggil atasanmu dengan sebutan Bapak/Ibu/Bos tetapi di luar negeri khususnya Eropa dan Amerika, kamu bisa saja langsung memanggil nama mereka.
3. Adat Pembuatan Keputusan
Di setiap negara cara mereka mengambil keputusan tentu berbeda-beda. Misalnya Jepang yang menerapkan Ringi Seido atau pengambilan keputusan secara berkelompok, mengingat masyarakat Jepang adalah masyarakat yang sangat sadar kelompok.
Sedangkan Amerika Serikat, top-down decision making mengutamakan kekuatan individu. Dalam perusahaan Amerika, peranan dan kemampuan individu menjadi perhatian utama untuk dapat posisi.. Karena itu, persaingan individu di antara mereka sangat ketat.
Baca juga: Bagaimana Komunikasi Efektif Berperan Bagi Perusahaan?
4. Konsep Waktu
Jika berbicara tentang waktu, semua orang mempunyai opininya masing-masing. Mungkin di Amerika Serikat waktu menjadi penentu rencana kerja agar lebih efisien dan dapat fokus pada satu kegiatan dalam jangka periode tertentu.
Namun, Di sebagian besar negara di Asia membangun relasi hubungan bisnis akan jauh lebih diutamakan tanpa ada batas waktu.
5. Konteks Budaya
Dalam konteks budaya, hal ini dibagi menjadi dua yaitu konteks tinggi (High Context Culture) dan budaya konteks rendah (Low Context Culture).
Budaya High Context Culture (misalnya, Korea dan Taiwan) cenderung lebih memperhatikan hal yang bersifat nonverbal (ekspresi muka, bahasa tubuh) daripada verbal.
Sebaliknya, budaya Low Context Culture (misalnya, Amerika dan Eropa) lebih memperhatikan pesan yang diungkapkan secara verbal.
Oleh karena itu, bagi budaya Low Context Culture, persetujuan tertulis dianggap lebih mengikat karena memiliki dasar hukum yang kuat.
Sebaliknya, bagi High Context Culture, jaminan dan kepercayaan pribadi lebih penting daripada kontrak dan pandangan terhadap hukum yang lebih fleksibel.
6. Bahasa tubuh
Dalam beberapa keadaan bahasa tubuh dapat digunakan untuk membantu menjelaskan pesan yang membingungkan. Namun, beda budaya, beda juga bahasa tubuhnya.
Contohnya, di Indonesia dan beberapa negara lain, mengacungkan jempol itu artinya setuju atau tanda untuk memberikan pujian.
Tapi, hal itu tidak berlaku di Yunani. Di negara ini, mengacungkan jempol dianggap tidak sopan, karena mengartikan sebuah hinaan.
7. Tingkah Laku Sosial dan Sopan Santun
Sesuatu yang dianggap sopan oleh suatu budaya belum tentu dianggap sopan oleh budaya lain. Aturan mengenai tingkah laku sopan bervariasi antara satu negara dengan negara yang lain.
Memberi hadiah kepada istri orang lain dianggap tidak sopan oleh orang Arab, bahkan dapat menimbulkan keributan.
8. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah cara perusahaan melakukan sesuatu. Budaya membentuk citra mengenai perusahaan dan bidang pekerjaan yang digeluti, cara menginterpretasikan, harapan yang menyangkut perubahan dalam bisnis, dan bagaimana cara pandang perusahaan menyikapi perubahan tersebut.
Baca juga: Belajar Manajemen Krisis melalui Kontroversi Desain Wayang Adidas Filipina dan Singapura
Pengaruh Komunikasi Lintas Budaya untuk Bisnis
Apa saja pengaruh komunikasi lintas budaya untuk bisnis? Berikut penjelasannya:
1. Pemasaran
Pahami karakteristik dari budaya daerah yang ingin ditargetkan supaya dapat menemukan strategi pemasaran yang paling tepat untuk memperoleh hasil yang maksimal karena budaya sangat berpengaruh pada hasil produksi.
2. Sumber daya manusia
Dengan perusahaan yang membuka cabang di berbagai daerah maupun membuka recruitment dari beragam area, perbedaan budaya akan semakin banyak sehingga komunikasi lintas budaya yang baik sangat harus diterapkan untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dalam menjalin hubungan yang baik dan kerja sama saat bekerja.
3. Perbedaan budaya di tempat kerja
Dengan keberagaman budaya dalam satu perusahaan harus diadakannya sebuah diskusi rutin mengenai latar belakang karyawan agar perusahaan dapat memberikan panduan atau arahan yang tepat bagi para karyawannya untuk meraih kesuksesan kolektif.
4. Inovasi
Keberagaman budaya dapat menghasilkan unsur dan nilai-nilai baru yang dapat digabungkan dan dijadikan sebuah inovasi baru.
5. Penghargaan
Penghargaan terhadap karyawan sebuah perusahaan dapat menjaga sebuah keharmonisan dalam keberagaman budaya.
Kita dapat melakukan research mengenai pihak-pihak yang akan berkomunikasi dengan kita maupun perusahaan yang akan ditempati untuk memperlancar komunikasi lintas budaya.
Melalui proses tersebut, kita akan menemukan mengidentifikasi cara terbaik untuk mengirimkan maupun menerima sebuah pesan dengan baik dan efektif.
Setelah membaca artikel ini, yuk kita perluas wawasan terhadap budaya-budaya lain supaya dapat berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai macam daerah secara efektif dan minim hambatan. Best of luck!